Berita

Dua Siswa Kaltara Raih Emas di Ajang Internasional


Sebagai daerah sebuah yang baru berusia 5 tahun Kalimantan Utara (Kaltara), patut bersyukur atas pencapaian yang diraih selama ini. Bukan hanya yang dilakukan pemerintah, namun juga capaian yang diraih secara perorangan. Seperti yang ditorehkan oleh beberapa siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tarakan ini. Baru saja, dua siswa atas nama Ari Pardomuan Manurung dan Henry Hoyono, meraih medali emas pada ajang International Science Project Olympiad (ISPO) Tahun 2018 di Bucharest, Rumania, untuk kategori programming.
“Selamat dan apresiasi setinggi-tingginya saya ucapkan kepada Ananda Ari Pardomuan Manurung dan Henry Hoyono, dua siswa SMAN 1 Tarakan yang telah berhasil menjadi juara I Indonesian Science Project Olympiad dan berlanjut meraih medali emas di ajang serupa tingkat internasional. Tak hanya mengharumkan nama Kalimantan Utara, tapi juga nama Indonesia,” ucap Gubernur Kaltara Dr. H. Irianto Lambrie  setelah mendengar kabar kemenangan tersebut, kemarin.
Untuk diketahui, ajang ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diikuti oleh peserta dari seluruh Dunia. Pada kompetisi internasional bidang komputer tersebut melombakan beberapa kategori yang antara lain, programming, hardware control, computer art, robotic, short movie dan lainnya.
Dua siswa asal Tarakan ini, berhasil meraih juara, atas aplikasi ciptaannya yang diberi nama Traion-Spot. Aplikasi berbasis Android yang berguna untuk membantu polisi dalam melaporkan kecelakaan lalu lintas dan pelanggaran lalu lintas secara online dan cepat.
Selain dua siswa tersebut, prestasi juga ditorehkan oleh siswa SMA Negeri 1 Tarakan lainnya. Yakni atas nama Novita Aida Dahlia yang rencananya akan mewakili Indonsia pada ajang Genius Olympiad yang akan dilaksanakan di New York, Amerika Serikat pada 11 sampai dengan 19 Juni mendatang.
“Novita Aida Dahlia adalah pemegang medali perak ISPO 2018 bidang biologi, bersama dengan Andrew Januar Willyanto. Saya bangga dan menyampaikan selamat kepada keduanya," ujar Irianto lagi. Dua siswa ini, sukses menjadi juara setelah berhasil melakukan riset yang berjudul “pengaruh zat ekstraktif buah perepat bakau (Sonneratia alba smith) sebagai anti rayap alami terhadap rayap tanah (Coptotermes curvinagtus holmgren) dalam upaya pengendalian serangan rayap.
Genius olympiad adalah olimpiade sains tingkat internasional yang bertujuan mempromosikan pemahaman global tentang isu-isu lingkungan dan pencapaian berkelanjutan yang diikuti oleh siswa sekolah menengah yang diharapkan ke depannya mereka menjadi pencipta dan dapat berkontribusi pada kelestarian lingkungan.
“Selain kepada para siswa ini, apresiasi juga patut diberikan kepada semua komponen yang mendukung para putra-putri kita ini, sehingga dapat mewakili Indonesia dan berhasil meraih medali emas di ISPO 2018. Pelajar Kaltara telah mampu membuktikan, bisa bersaing dengan remaja lain dari berbagai negara di dunia. Sekali lagi saya ucapkan selamat,” tutupnya.
Kepala Sekolah SMAN 1 Tarakan Arinda turut bersyukur atas kemenangan kedua siswanya yang kembali mengukir prestasi di kancah internasional. Untuk itu, dirinya turut berharap keduanya dapat terus mengembangkan karya yang telah diciptakan dan bermanfaat untuk masyarakat lebih luas.
"Alhamdulillah mereka berhasil dapat emas juga di sana. Untuk kedua siswa tersebut semoga prestasi yang diraih tidak membuat jadi tinggi hati, dan tidak melupakan guru dan teman-teman yang sudah turut membantu. Semoga tetap semangat mengembangkan karyanya hingga bisa bermanfaat di masyarakat," ujarnya. (ega/lim)


Sumber :  http://kaltara.prokal.co/read/news/18873-dua-siswa-kaltara-raih-emas-di-ajang-internasional.html. Diakses pada sabtu, 01 Desember 2018



0 Komentar